Selasa, 30 April 2013

Pengaruh Variabel-variabel Makro Terhadap Perekonomian Suatu Negara



PENGARUH VARIABEL-VARIABEL MARKO TERHADAP PEREKONOMIAN SUATU NEGARA
Ekonomi makro Indonesia adalah suatu sistem yang mempelajari tentang perubahan ekonomi di indonesia yang membawa pengaruh besar terhadap masyarakat, pasar, dan juga perusahaan. Dengan kata lain ekonomi makro indonesia adalah sistem yang melakukan analisa mengenai segala bentuk perubahaan kondisi ekonomi Indonesia untuk mencapai hasil analisa terbaik. Bentuk perubahaan ekonomi yang dimaksud di sini meliputi tentang pertumbuhan ekonomi, tenaga kerja, dan kestabilitasan harga, serta tercapai atau tidaknya kesimbangan neraca yang dilakukan secara berkesinambungan.
Tiga Variabel dalam Ekonomi Makro Indonesia :
1.    Nilai Tukar Rupiah
Ketidakstabilan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar dari waktu ke waktu menyebabkan ketidakstabilanharga saham. Kondisi ini cedurung menimbulkan ke ragu-raguan bagi Investor, sehingga kinerja Bursa Efek Indonesia (BSI) menjadi menurun. Hal ini dapat dilihat dari harga sekuritas atau harga saham yang sedang terjadi baik indeks harga saham sektoral maupun indeks harga saham gabungan
2.    Tingkat Suku Bunga
Faktor makro ekonomi seperti suku bunga SBI dan kurs valuta asing tidak dapat dihindarkan dari perekonomian suatu negara. Faktor makro ekonomi ini dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap perekonomian. Suku bunga SBI, dan kurs valuta asing juga dapat mempengaruhi laba dan tingkat pengembalian modal atau Return On Equity (ROE) suatu perusahaan khususnya perusahaan perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat inflasi, suku bunga SBI dan kurs valuta asing terhadap Return On Equity (ROE).
3.    Inflasi
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai factor seperti konsumsi masyarakat meningkat, lebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi bahkan spekulasi serta adanya ketidaklancarnya distribusi barang.
Pengaruh positif
Perputaran barang lebih cepat, produksi barang bertambah karena keuntungan pengusaha bertambah, kesempatan kerja bertambah karena terjadinya tambahan investasi, pendapatan nominal bertambah.
Pengaruh negative
Harga barang dan jasa naik, nilai dan kepercayaan terhadap mata unag menurun, menimbulkan tindakan spekulasi, banyak proyek pembangunan macet, dan kesadaran menabung masyarakat berkurang.

 
Di dalam permintaan agregat, ketiga variable tersebut mempengaruhi konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, impor dan ekspor, serta pendapatan nasional. Variabel-variabel makro ekonomi yang berpengaruh terhadap perkembangan perekonomian di Indonesia, yaitu
1.    Konsumsi
Konsumsi adalah pembelanjaan atas barang-barang dan jasa-jasa yang dilakukan oleh rumah tangga dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dari orang yang melakukan pembelanjaan tersebut. Fungsi konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (pendapatan disposebel) perekonomian tersebut.
2.    Investasi
Investasi adalah pembelian alat-alat modal, persediaan dagang / inventori, dan struktur usaha, termasuk pembelian rumah baru untuk rumah tangga. Investasi dihubungkan dengan sektor bisnis yang ditambahkan kepada persediaan modal fisik. Investasi swasta (private investment) adalah output dari perusahaan yang disimpan untuk perusahaan itu sendiri.
3.    Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah adalah anggaran dana yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk keperluan negara ataupun daerah. Adapun APBN dibedakan menjadi dua yaitu pengeluaran untuk belanja dan pengeluaran untuk pembiayaan. Faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah adalah jumlah penduduk. Pertumbuhan pengeluaran rutin secara signifikan dipengaruhi oleh investasi swasta, jumlah penduduk dna pertumbuhan ekonomi. Sedangkan faktor yang signifikan mempengaruhi pertumbuhan pengeluaran pembangunan juga jumlah penduduk. Jumlah penduduk merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi pengeluaran pemerintah terutama terhadap pengeluaran pembangunan.
4.    Ekspor – Impor
Ekspor-impor merupakan faktor penting dalam merangsang pertumbuhan ekonomi, melihat SDA yang kita miliki sangat melimpah. Investasi dalam berbagai bentuknya memberikan banyak pengaruh kepada perekonomian karena terciptanya investasi akan membawa pada kegiatan ekonomi tertentu. Untuk meningktakan ekspor-impor maka pemerintah dan masyarakat harus menaruh perhatian penuh pada potensi-potensi daerah untuk kemajuan ekspor dan barang-barang komoditi ekspor maupun impor. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat ditunjang oleh sektor ekspor-impor yang signifikan.
5.    Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah yang diterima oleh seluruh rumah tangga (RTK) disuatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun. Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nasional, yaitu :
1.    Permintaan agregat dan penawaran agregat
2.    Konsumsi dan tabungan
3.    Investasi

Andai Aku Menjadi Menteri Perekonomian



Andai Aku Menjadi Menteri Perekonomian

Bagaimana jika aku menjadi Menteri Perekonomian? Untuk berandai-andai saja saya tidak ada kepikiran untuk menjadi seorang menteri, apalagi menteri ekonomi. Menurut saya itu pekerjaan yang sangat sulit untuk saya jalankan. Di lihat dari kepribadian saya sehari-hari saya masih melalaikan tugas dan tidak bertanggung jawab sama apa yang harus saya lakukan.
Dan seperti yang kita lihat Menteri adalah seorang pemimpin Negara yang harus mempunyai rasa tanggung jawab yang kuat dan harus mempunyai kemampuan yang luar biasa. Yang kita lihat sekarang menjadi seorang menteri itu tidak mudah apa lagi melihat kondisi perekonomian di Negara kita sekarang yang tidak seimbang.
 Di mulai dari perbedaan yang sangat jauh, di tengah kota kita lihat mobil-mobil mewah,perumahan yang sangat tertata dan mewah, pendidikan yang terjamin, gedung-gedung bertingkat dan lapangan pekerjaan yang terjamin. Bisa kita bandingkan sekarang dengan pinggiran kota lapak yang sangat sempit, rumah-rumah kumuh, pendidikan yang kurang memadai dan lapangan pekerjaan yang sangat minim.
Bisa kita pikirkan sekarang bagaimana beratnya di kasih tanggung jawab yang sangat besar seperti itu, tugas yang sangat berat yang harus kita jalankan sesuai janji-janji kita kepada seluruh masyarakat Indonesia. Begitu lah tugas menteri kita yang membantu presiden untuk mengkoordinasikan perencanaan dan penyusunan tentang tata perekonomian.   

Untuk berandai-andai jika saya menjadi seorang menteri ekonomi yang harus memimpin Negara yang pertama kali saya lakukan adalah saya membuat lapangan pekerjaan yang sangat banyak dan luas. Kenapa tujuan saya seperti itu? karena banyak sekali pengangguran-pengangguran di negeri kita yang tidak di perhatikan oleh Negara sendiri.


Karena di jaman sekarang lapangan pekerjaan harus mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi. Dan bagaimana buat pengangguran yang tidak mempunyai pendidikan? Haruskah di biarkan begitu saja? Bagaimana mereka memenuhi kebutuhan mereka? Nah dari sini lah kita sebagai petinggi Negara harus memperhatikan warga kita yang berada di bawah.

Mengadakan pelatihan kepada masyarakat untuk berwirausaha sehingga pengangguran dapat berkurang atau bahkan menghilang dari masalah perekonomian Indonesia. Karena pengangguran dan kemiskinan akan berdampak pada kondisi ekonomi, sehingga kondisi ekonomi tidak stabil.

Masalah perekonomian Indonesia tidak hanya itu. sektor ekonomi riil, seperti industri rumah tangga, pangan, maupun jasa pun terkadang masih mengalami hambatan hingga saat ini sehingga masalah perekonomian yang ada di Indonesia belum tuntas sepenuhnya.

Usaha pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pokok pun seringkali mengalami kendala. Alhasil, kita harus berulang kali mengimpor beberapa kebutuhan pokok seperti beras atau gandum dari negara lain. Kenapa demikian? Hal ini disebabkan output pertanian sampai sekarang masih belum cukup memnuhi kebutuhan pokok dalam negeri. Itu disebabkan oleh kurangnya perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian.

Bisa kita lihat lahan pertanian di ibukota sudah hampir menghilang ditelan tingginya gedung-gedung bertingkat dan kantor-kantor besar. Inilah titik awal masalah perekonomian Indonesia yang tanpa disadari mempunyai dampak besar terhadap kondisi ekonomi negara tercinta kita ini.

Sekarang kita coba telaah masalah perekonomian Indonesia dari sektor usaha mikro. Pemerintah memang sudah berusaha sebisanya untuk meningkatkan usaha mikro atau usaha kecil dengan memberikan bantuan-bantuan berupa dana, penyuluhan, serta kerja sama dalam rangka mengatasi masalah perekonomian Indonesia. Justru, masalah datang dari persoalan klasik yang hingga saat ini masih terus berlangsung, yaitu birokrasi.

Mungkin hanya ini yang bisa saya jelaskan ketika saya menjadi seorang petinggi di Negara yaitu Menteri Perekonomian. Tidak banyak yang harus saya paparkan atau jelaskan apa yang harus saya lakukan. Mungkin penjelasan diatas rangkuman kecil apa yang saya lihat di Negara kita ini.

Saya tidak banyak berandai-andai untuk tugas ini, karena menurut saya ini adalah suatu kedudukan yang tidak bisa saya jalankan. Seperti yang saya jelaskan di atas tugas seorang menteri tidak mudah seperti apa yang kita bayangkan dan inginkan.