Rabu, 01 Juli 2015

Penetepan Harga Transfer



Penetepan Harga Transfer
Harga transfer dalam arti luas adalah harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban. Dalam arti sempit, harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pusat pertanggungjawaban merupakan pusat laba.
Tujuan yang diinginkan dalam harga transfer :
1.      Memaksimalkan penghasilan global
2.      Mengamankan posisi kompetitif anak/cabang perusahaan dan penetrasi pasar
3.      Mengevaluasi kinerja anak/cabang perusahaan mancanegara
4.      Menghindarkan pengendalian devisa
5.      Mengatrol kredibilitas asosiasi
6.      Mengurangi risiko moneter
7.      Mengatur arus kas anak/cabang yang memadai
8.      Membina hubungan baik dengan admintrasi setempat
9.      Mengurangi beban pengenaan pajak dan bea masuk
10.  Mengurangi risiko pengambil alihan oleh pemerintah.

PENENTUAN HARGA TRANSFER INTERNASIONAL : VARIABEL YANG RUMIT
Kebutuhan untuk penentuan harga transfer muncul apabila barang dan jasa dipertukaran di antara unit-unit organisasi yang sama. Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer:
1.      Faktor Pajak
Harga transaksi yang wajar merupakan harga yang akan diterima oleh pihak-pihak tidak berhubungan istimewa untuk barang-barng yang sama atau serupa dalam keadaan yang sama persis atau serupa. Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah:
a)      Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
b)      Metode penentuan harga jual kembali
c)      Metode penentuan biaya plus dan
d)     Metode harga lainnya


2.      Faktor Tarif
Tarif yang dikenakan untuk barang-barang impor juga mempengaruhi kebijakan penentuan harga transfer perusahaan multinasional. Sebagai tambahan atas keseimbangan yang diidentifikasikan, perusahaan multinasional harus mempertimbangkan biaya dan manfaat tambahan, baik internal maupun eksternal. Tarif pajak tinggi yang dibayarkan oleh importer akan menghasilkan dasar pajak penghasilan yang lebih rendah.
3.      Faktor Daya Saing
Demikian juga halnya, harga transfer yang lebih rendah dapat digunakan untuk melindungi operasi yang sedang berjalan dari pengaruh kompetisi luar negeri yang semakin mengikat pada pasar setempat atau pasar lainnya. Pertibangan daya saing seperti itu harus diseimbangkan terhadap banyak kerugian berakibat sebaliknya. Harga transfer untuk alasan-alasan kompetitif dapat mengundang tindakan anti trust oleh pemerintah.
4.      Risiko Lingkungan
Apabila faktor daya saing luar negeri dapat menjamin harga transfer yang rendah dan dibebankan kepada anak perusahaan luar negeri, resiko atas harga inflasi yng sangat tinggi dapat mengakibatkan hal yang sebaliknya. Inflasi mengurangi daya beli uang tunai yang dimiliki perusahaan. Harga transfer yang tinggi terhadap barang atau jasa yang diberikan kepada anak perusahaann yang menghadapi inflasi tinggi dapat mengalihkan kas dalam jumlah yang sangat besar dari anak perusahaan tersebut.
5.      Faktor Evaluasi Kinerja
Kibijakan harga transfer juga dipengaruhi oleh pengaruh mereka terhadap perilaku manajemen dan sering kali merupakan penentu kinerja perusahaan yang utama.
6.      Kontribusi Akuntansi
Para akuntan manajemen dapat memainkan peranan yang signifikan dalam menghiting kesibangan dalam strategi penentuan harga transfer. tantangan yang dihadapi adlah mempertahankan perpseektif global pada saat melakukan pemetaan manfaat dan biaya yang berkaitan dengan keputusan penentu harga.
Permasalahan Harga Transfer
Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan 2 unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit penjual, maka penentuan harga transfer menjadi hal yang sangat penting. Untuk terciptanya harga transfer diperlukan beberapa syarat. Syarat-syarat tersebut adalah:
  • Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade-off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
  • Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade-off antara biaya-pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya.
  • Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.
Faktor pajak
  • Metode penentuan harga transaksi wajar yang dapat diterima adalah:
  • Metode penentuan harga tidak terkontrol yang sebanding
  • Metode penentuan harga jual kembali
  • Metode penentuan biaya plus
  • Metode harga lainnya
  • Faktor tarif
  • Faktor daya saing
  • Risiko lingkungan
  • Faktor evaluasi kinerja
  • Kontribusi akuntansi
Dasar Biaya
Dasar yang umum adalah biaya standar. Biaya aktual tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menerapkan standar yang ketat dan untuk meningkatkan standar tersebut.

Markup Laba
Dalam menghitung markup laba, terdapat 2 keputusan yang digunakan
  • Digunakan Markup ditentukan atas dasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba. Dasar penentuan tingkat laba ini bisa dilakukan berdasarkan biaya dan dapat dilakukan berdasarkan return atas investasi. Kesulitannya adalah bila berdasar biaya tidak memperhitungkan investasi yang dilakukan. Sebaliknya, jika berdasar investasi, sulit untuk menentukan besarnya investasi yang layak diperhitungkan.
  • Masalah kedua dalam penyusunan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi manajemen senior atas kerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh laba yang ditunjukkan oleh pusat laba tersebut. Konsekuensi, jika mungkin penyisihan laba harus dapat mendekati tingkat pengambilan yang akan diperoleh seandainya unit usaha tersebut merupakan perusahaan independen yang menjual produknya ke konsumen luar.
Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan adalah:
  • Berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat laba).
  • Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan.
  • Jika divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli juga menjual ke pihak lain maka laba dapat ditentukan dari persentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar.
  • Dengan menggunakan profit margin perusahaan lain jika produknya sama.
Soal:
1.      Harga barang dan jasa yang ditransfer antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pusat pertanggungjawaban adalah pengertian dari
a.       harga transfer
b.      harga pokok
c.       harga jual beli
d.      semua jawaban salah
jawaban: A
2.      Tujuan yang diinginkan dari harga transfer adalah…kecuali
a.       Memaksimalkan penghasilan global
b.      Mengamankan posisi kompetitif anak atau cabang perusahaan dan penetrasi pasar
c.       Mengevaluasi kinerja anak atau cabang perusahaan mancanegara
d.      Menambah beban pengenaan pajak dan bea masuk
Jawaban: D
3.      Ada beberapa variabel dalam mementukan harga transfer, kecuali
a.       Faktor pajak
b.      Faktor daya saing
c.       Faktor lingkungan
d.      Semua jawaban salah
Jawaban: D
4.      Berbagai pendekatan yang bisa dilakukan dalam markup laba adalah…
a.       Berdasarkan laba jika divisi penjual dianggap sebagai unit usaha yang independen (pusat laba).
b.       Berdasarkan taksiran “return” atas investasi yang dilakukan.
c.       Jika divisi penjual, selain mentransfer produknya ke divisi pembeli juga menjual ke pihak lain maka laba dapat ditentukan dari persentase profit margin rata-rata berdasar harga pokok standar.
d.      Semua Jawaban Benar
Jawaban: D
5.       …tidak boleh digunakan karena faktor inefisiensi produksi akan diteruskan ke pusat laba pembelian
a.       Biaya operasional
b.      Biaya lain-lain
c.        Biaya aktual
d.      Semua Jawaban Salah
Jawaban: C
Sumber:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.

Management Kas



Management Kas
Management kas didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.
Manajemen harus menghindarkan jumlah kas yang terlalu besar (menganggur), sebab kas yang menganggur tidak akan memberikan kontribusi keuntungan kepada perusahaan. Manajemen kas didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian dan pengawasan terhadap posisi kas. Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu likuiditas dan earning.
1.   Likuiditas
merupakan manajemen harus secara sadar menjaga agar perusahaan selalu memiliki kemampuan membayar atau membiayai kegiatan operasinya.
2.   Earning
Merupakan tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan haisl yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis Terdapat tiga motif utama seseorang atau perusahaan dalam memegamg uang kas :
  • Motif transaksi: kas diperlukan untuk memenuhi pembayaran-pembayaran yang timbul dari kegiatan-kegiatan bisnis sehari hari
  • Motif berjaga-jaga; kas diperlukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi kebutuhan pembayaran kas yang tak terduga
  • Motif spekulasi; kas diperlukan untuk melakukan transaksi spekulasi agar mendapat keuntungan jika ada peluang jangka pendek.
Sumber Kas, meliputi:
  • Hasil penjualan tunai dan penerimaan utang
  • Penjualan aktiva tetap
  • Penjualan atau emisi saham atau adanya penambahan modal oleh pemilik
  • Pengeluaran tanda bukti hutang (wesel), hutang obligasi, hutang bank dll
  • Penerimaan di luar usaha perusahaan
  • Adanya penerimaan kas dari sewa, bunga atau dividen, hadiah atau restitusi pajak dari periode sebelumnya.
Penggunaan Kas, meliputi:
  • Pengeluaran untuk biaya produksi (BBB, BTK, BOP)
  • Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang
  • Pembelian aktiva tetap
  • Pembelian kembali saham tang beredar
  • Pengambilan kas dari perusahaan oleh pemilik
  • Pembayaran hutang jangka pendek atau panjang
  • Pembayaran sewa, bunga, pajak dll
  • Pembelian barang dagangan dengan tunai
  • Pembayaran biaya operasi perusahaan seperti pembayaran gaji, pembelian alat kantor, biaya iklan dll
  • Pengeluaran kas untuk membayar dividen
Tips-tips cara pengelolaan kas :
  1. Pengurangan waktu penagihan piutang, yaitu waktu yang diperlukan untuk prosedur penagihan diusahakan secepat mungkin.
  2. Pengurangan waktu pengumpulan kas, misalnya dengan proses otomatisasi perbankan
  3. Pengendalian pengeluaran kas secara mudah dan tepat waktu dengan pemusatan utang dalam satu atau beberapa rekening.
  4. Mebentuk prosedur operasional pembayaran kas
  5. memperlambat pembayaran dengan PTD (payble trough draft seperti cek mundur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya persediaan kas :
  1. Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow
  2. Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan
  3. Adanya hubungan financial yang baik dengan bank-bank
  4. Penganggaran kas
Mempercepat Pemasukkan Kas
  • Penjualan kas
  • Potongan kas (cash discount)
  • Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
  • Lock-Box System
Memperlambat Pengeluaran Kas
  • Pembelian dengan kredit
  • Memanfaatkan Float
  • Menggunakan Draft/kas bon
  • Pembayaran secara sentral
  • Cek dibayar pada hari tertentu
Manfaat Pokok Jumlah Kas yang Memadai
  1. Dapat memanfaatkan potongan harga dalam pembelian barang
  2. Dalam analisa kredit current ratio dan acid test ratio merupakan tolok ukur yang pokok
  3. Untuk mengambil peluang bisnis sewaktu-waktu
Soal:
1.      Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas, pengertian dari
a.       Management kas
b.      Management biaya
c.       Kas
d.      Earning
Jawaban: A
2.      Merupakan tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan haisl yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan adalah pengertian dari…
a.       Earning
b.      Likuiditas
c.       Ekuitas
d.      Semua jawaban salah
Jawaban: A
3.      Yang termasuk dalam Mempercepat Pemasukkan Kas adalah
a.       Penjualan kas
b.      Potongan kas (cash discount)
c.       Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
d.      Semua Jawaban Benar
Jawaban: D
4.      Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal, yaitu
a.       Likuiditas dan earning
b.      Likuiditas dan ekuitas
c.       Earning dan ekuitas
d.      Semua jawaban salah
Jawaban: A
5.      Memperlambat Pengeluaran Kas diantaranya sebagai berikut
a.       Pembelian dengan kredit
b.      Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek atau jangka panjang
c.       Pembelian aktiva tetap
d.      Pembelian kembali saham yang beredar
Jawaban: A
Sumber:
Choi D.S. Frederick & Meek K. Gary. 2005. AKUNTANSI INTERNASIONAL, EDISI 5 BUKU 1. Jakarta : Salemba Empat.